Buku "Philosophy of Science" Philosophy of Science karya Samir Okasha mengkaji berbagai aspek penting dalam filsafat ilmu. Menjelaskan Seberapa besar keyakinan kita terhadap apa yang dikatakan para ilmuwan? Mungkinkah pengetahuan ilmiah sepenuhnya “objektif?” atau sebenarnya apa yang bisa didefinisikan sebagai sains?
Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2002.Ditulis oleh Samir Okasha, yang menyelesaikan gelar Doktoral di Oxford university pada tahun 1998.Beliau memperoleh gelar Doktor pada tahun 2009 dan dianugerahi Lakatos Award, sebuah penghargaan bergengsi di bidang filsafat ilmu.
Samir Okasha adalah seorang profesor filsafat sains di Universitas Bristol. Beliau adalah seorang yang selalu penasaran akan ilmu filsafat dan hal tersebut membuatnya tertarik pada filsafat.
- Apa Itu Ilmu Pengetahuan? Pada bab ini, Okasha membahas tentang apa itu ilmu pengetahuan. Beliau menjelaskan perbedaan antara ilmu pengetahuan dan bukan ilmu pengetahuan. beliau juga menceritakan sejarah revolusi ilmiah di fisika dan biologi, seperti teori evolusi Darwin dan penemuan DNA oleh Watson dan Crick. Okasha menekankan bahwa filsuf penting untuk mempertanyakan hal - hal yang sering dianggap remeh oleh para ilmuwan.
Contoh sehari - hari: Bayangkan ketika kita membaca artikel tentang manfaat minum teh hijau. Menentukan apakah klaim tersebut didukung oleh penelitian ilmiah atau hanya sekadar opini itu adalah contoh menghadapi masalah demarkasi ( penemuan kebenaran atau pemahaman yang mendalam tentang realitas).
- Masalah Induksi Okasha menjelaskan tentang masalah induksi, yaitu bagaimana kita bisa membuat kesimpulan umum dari sejumlah pengamatan. Okasha membahas pandangan Karl Popper tentang falsifikasi (menguji teori dengan mencoba membuktikan bahwa teori itu salah) dan pentingnya uji coba terkontrol secara acak (RCT) untuk menemukan hubungan sebab akibat.
Contoh sehari - hari: Misalnya, kita percaya bahwa berolahraga setiap hari membuat orang lebih sehat karena melihat banyak orang sehat yang berolahraga. Ini adalah contoh menggunakan induksi. RCT adalah metode yang lebih ketat untuk memastikan bahwa olahraga memang menyebabkan kesehatan yang lebih baik.
- Model Deduktif - Nomologis Okasha membahas model penjelasan ilmiah yang disebut Deduktif - Nomologis, yang menggunakan hukum umum untuk menjelaskan kejadian tertentu. okasha juga membahas pentingnya kausalitas (hubungan sebab - akibat) dalam penjelasan ilmiah.
Contoh sehari - hari: Ketika kita menjelaskan mengapa hujan turun dengan mengatakan bahwa itu karena awan penuh dengan uap air yang mengembun,dan lalu bisa terjadinya turun hujan. menggunakan model Deduktif - Nomologis.
- Perdebatan Sentral dalam Filsafat Ilmu Bab ini membahas berbagai perdebatan dalam filsafat ilmu, seperti pandangan Thomas Kuhn tentang bagaimana ilmu pengetahuan berkembang melalui revolusi ilmiah. Okasha juga membahas perdebatan tentang realisme (apakah teori ilmiah mencerminkan kenyataan) vs. anti - realisme (teori ilmiah hanya alat untuk memprediksi fenomena).
Contoh sehari - hari: Ketika teknologi berubah dari telepon genggam biasa ke smartphone, ini adalah contoh dari "revolusi ilmiah" ala Kuhn. Pertanyaan tentang apakah teori baru benar - benar mencerminkan kenyataan atau hanya cara baru untuk melihat sesuatu adalah bagian dari perdebatan realisme vs. anti - realisme.
- Pertanyaan Besar dalam Filsafat Ilmu Okasha mengeksplorasi pertanyaan besar seperti apakah ruang itu mutlak, bagaimana kita mendefinisikan spesies, dan apakah pikiran manusia terdiri dari modul - modul tertentu. Dia menunjukkan bahwa filsafat penting untuk membantu kita menjawab pertanyaan - pertanyaan ini.
Contoh sehari - hari: Saat guru mencoba memahami bagaimana anak belajar matematika atau bahasa, mereka mempertimbangkan apakah ada bagian khusus di otak yang mengatur kemampuan dalam berpikir dan memahami sesuatu yang diajarkan.
sebagai kesimpulan buku ini menjelaskan bagaimana filsafat dapat dipahami yang menyatakan bahwa filsafat berkaitan dengan bagaimana segala sesuatunya saling berhubungan. Seperti halnya filsafat, sains mencoba mencari tahu bagaimana segala sesuatunya terhubung.
Kedua disiplin ilmu tersebut bertujuan untuk membangun, atau menemukan apakah Anda lebih menyukai pendekatan yang lebih Platonis, kerangka umum untuk realitas kita.
Komentar
Posting Komentar